Seiring perubahan zaman, kita bisa melihat bahwa sudah banyak perubahan
yang terjadi. Baik pada manusia maupun pada lingkungan tempat manusia itu
tinggal. Manusia adalah penentu perubahan. Namun, pada akhirnya manusia-lah
yang malah mengikuti perubahan itu. Satu hal yang menjadi fokus utama dari
tulisan saya kali ini adalah perubahan yang terjadi pada pembangunan kota-kota
di Indonesia. Satu hal yang pasti, tulisan ini adalah pemikiran saya secara
sepihak dengan menggunakan sudut pandang pribadi. Saya akan sangat senang jika
ada yang mau menanggapi, entah memberikan kritik yang mengenai sasaran ataupun
memberikan saran yang membangun. Hal ini tentunya akan menjadi bahan
pertimbangan saya dalam menulis pada postingan selanjutnya.
Seperti biasanya, saya menulis berdasarkan hasil pengamatan saya yang
kemudian menjadi dasar pemikiran untuk tulisan kali ini. Saya berpendapat bahwa
pembangunan suatu kota di Indonesia akan cenderung mengikuti perkembangan
penataan kota-kota besar yang ada di Indonesia. Semakin modern kota besar
tersebut maka akan memiliki kemungkinan yang semakin besar pula untuk diikuti
oleh kota lainnya. Di Indonesia, kita sebagai warga negaranya sudah pasti
secara jelas bisa melihat contoh nyata dari pernyataan saya ini. Ketika kota besar
memiliki tempat hiburan umum, maka kota lainnya akan ikut membangun tempat
hiburan umum juga. Ketika kota besar memiliki gedung tinggi yang difungsikan
sebagai apartemen, maka kota-kota lainnya juga mengikuti. Padahal, pembangunan
pada suatu kota haruslah disesuaikan dengan kota tersebut. Mulai dari sejarah,
budaya, geografis, kebutuhan, ciri kota, dan masih banyak lainnya.
Pembangunan yang cenderung “ikut-ikutan” ini juga sudah pasti tidak lepas
dari faktor ekonomi yang dikejar oleh developer pembangunan untuk mendapatkan
keuntungan. Mungkin pada sisi ekonomi, kota yang “ikut-ikutan” ini akan
mendapatkan keuntungan yang banyak juga. Tapi hal itu hanya berada pada satu
aspek saja yaitu ekonomi. Pertanyaan yang kemudian muncul adalah “apakah
pembangunan itu sesuai dengan kota tersebut atau tidak?”. Satu hal yang perlu
untuk digaris-bawahi adalah sebagian besar pembangunan yang ada pada kota-kota
besar yang ada di Indonesia merupakan hasil dari pembangunan yang “gagal”.
Dapat dikatakan bahwa tidak semua hal yang seharusnya menjadi pertimbangan
dalam pembangunan kota dipertimbangkan secara menyeluruh. Kebanyakan
pembangunan yang terjadi pada kota-kota besar di Indonesia ini hanya melihat
pada tiga hal yaitu tersedianya lahan, keuntungan ekonomi, dan kebutuhan
manusia di dalam kota itu sendiri. Dengan demikian, maka tidak heran jika
kemudian banyak masalah yang timbul seiring dengan perkembangan kota tersebut.
Masih banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam pembangunan sebuah kota.
Salah satu hal penting yang sering disepelekan adalah aspek lingkungan. Dalam
ilmu PWK/ Planologi atau yang sejak lama dikenal akrab dengan sebutan “tata
kota”, pembangunan ataupun penataan suatu kawasan atau wilayah dapat dianalisis
secara menyeluruh salah satunya dengan menggunakan analisis SWOT (strength,
weakness, threat, & opportunities). Namun, hal ini juga harus aplikasikan
dengan teliti mengingat pembangunan kota melibatkan banyak individu yang ada di
dalamnya.
Kota-kota yang ada di Indonesia seringkali mengalami kesadaran yang
terlambat, yakni menyadari kesalahan pembangunan itu ketika terjadi bencana.
Khususnya pada aspek lingkungan. Banyak yang mampu membangun kota yang indah
dari sisi arsitektur namun tidak mempertimbangkan dampak datang akibat
perencanaan awal yang tidak memperhitungkan aspek-aspek dalam pembangunan
secara menyeluruh.
Secara
pribadi, saya lebih menyukai pembangunan yang berkelanjutan yang memiliki
prinsip “memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan kebutuhan di masa yang
akan datang”. Jika kalimat ini ditelaah maka akan dapat dimengerti bahwa
mempelajari situasi dan keadaan tempat yang merupakan lokasi untuk membangun
itu untuk kemudian pembangunan yang dilaksanakan tidak akan mengorbankan
kebutuhan di masa yang akan datang. Dengan kata lain, pembangunan yang
dilakukan mampu bertahan dalam jangka waktu yang lama dan sisi positifnya akan
lebih dapat dirasakan daripada sisi negatifnya. Karena pembangunan yang
berkelanjutan ini akan meminimalisir ancaman dan kelemahan sampai pada titik
terendah.
No comments:
Post a Comment