Friday, February 20, 2015

Trend Pembangunan Kota di Indonesia

     Seiring perubahan zaman, kita bisa melihat bahwa sudah banyak perubahan yang terjadi. Baik pada manusia maupun pada lingkungan tempat manusia itu tinggal. Manusia adalah penentu perubahan. Namun, pada akhirnya manusia-lah yang malah mengikuti perubahan itu. Satu hal yang menjadi fokus utama dari tulisan saya kali ini adalah perubahan yang terjadi pada pembangunan kota-kota di Indonesia. Satu hal yang pasti, tulisan ini adalah pemikiran saya secara sepihak dengan menggunakan sudut pandang pribadi. Saya akan sangat senang jika ada yang mau menanggapi, entah memberikan kritik yang mengenai sasaran ataupun memberikan saran yang membangun. Hal ini tentunya akan menjadi bahan pertimbangan saya dalam menulis pada postingan selanjutnya.
     Seperti biasanya, saya menulis berdasarkan hasil pengamatan saya yang kemudian menjadi dasar pemikiran untuk tulisan kali ini. Saya berpendapat bahwa pembangunan suatu kota di Indonesia akan cenderung mengikuti perkembangan penataan kota-kota besar yang ada di Indonesia. Semakin modern kota besar tersebut maka akan memiliki kemungkinan yang semakin besar pula untuk diikuti oleh kota lainnya. Di Indonesia, kita sebagai warga negaranya sudah pasti secara jelas bisa melihat contoh nyata dari pernyataan saya ini. Ketika kota besar memiliki tempat hiburan umum, maka kota lainnya akan ikut membangun tempat hiburan umum juga. Ketika kota besar memiliki gedung tinggi yang difungsikan sebagai apartemen, maka kota-kota lainnya juga mengikuti. Padahal, pembangunan pada suatu kota haruslah disesuaikan dengan kota tersebut. Mulai dari sejarah, budaya, geografis, kebutuhan, ciri kota, dan masih banyak lainnya.
     Pembangunan yang cenderung “ikut-ikutan” ini juga sudah pasti tidak lepas dari faktor ekonomi yang dikejar oleh developer pembangunan untuk mendapatkan keuntungan. Mungkin pada sisi ekonomi, kota yang “ikut-ikutan” ini akan mendapatkan keuntungan yang banyak juga. Tapi hal itu hanya berada pada satu aspek saja yaitu ekonomi. Pertanyaan yang kemudian muncul adalah “apakah pembangunan itu sesuai dengan kota tersebut atau tidak?”. Satu hal yang perlu untuk digaris-bawahi adalah sebagian besar pembangunan yang ada pada kota-kota besar yang ada di Indonesia merupakan hasil dari pembangunan yang “gagal”. Dapat dikatakan bahwa tidak semua hal yang seharusnya menjadi pertimbangan dalam pembangunan kota dipertimbangkan secara menyeluruh. Kebanyakan pembangunan yang terjadi pada kota-kota besar di Indonesia ini hanya melihat pada tiga hal yaitu tersedianya lahan, keuntungan ekonomi, dan kebutuhan manusia di dalam kota itu sendiri. Dengan demikian, maka tidak heran jika kemudian banyak masalah yang timbul seiring dengan perkembangan kota tersebut. Masih banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam pembangunan sebuah kota. Salah satu hal penting yang sering disepelekan adalah aspek lingkungan. Dalam ilmu PWK/ Planologi atau yang sejak lama dikenal akrab dengan sebutan “tata kota”, pembangunan ataupun penataan suatu kawasan atau wilayah dapat dianalisis secara menyeluruh salah satunya dengan menggunakan analisis SWOT (strength, weakness, threat, & opportunities). Namun, hal ini juga harus aplikasikan dengan teliti mengingat pembangunan kota melibatkan banyak individu yang ada di dalamnya.
     Kota-kota yang ada di Indonesia seringkali mengalami kesadaran yang terlambat, yakni menyadari kesalahan pembangunan itu ketika terjadi bencana. Khususnya pada aspek lingkungan. Banyak yang mampu membangun kota yang indah dari sisi arsitektur namun tidak mempertimbangkan dampak datang akibat perencanaan awal yang tidak memperhitungkan aspek-aspek dalam pembangunan secara menyeluruh.
Secara pribadi, saya lebih menyukai pembangunan yang berkelanjutan yang memiliki prinsip “memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan kebutuhan di masa yang akan datang”. Jika kalimat ini ditelaah maka akan dapat dimengerti bahwa mempelajari situasi dan keadaan tempat yang merupakan lokasi untuk membangun itu untuk kemudian pembangunan yang dilaksanakan tidak akan mengorbankan kebutuhan di masa yang akan datang. Dengan kata lain, pembangunan yang dilakukan mampu bertahan dalam jangka waktu yang lama dan sisi positifnya akan lebih dapat dirasakan daripada sisi negatifnya. Karena pembangunan yang berkelanjutan ini akan meminimalisir ancaman dan kelemahan sampai pada titik terendah.

No comments:

Post a Comment