Kita
seringkali merasa sendirian di muka bumi. Sebagian besar penyebabnya adalah
karena kita tidak memiliki teman atau sahabat yang mengerti tentang diri kita.
Hal ini merupakan hal yang sangat aneh. Kita tidak mungkin bisa mengerti apa
yang sedang dialami oleh orang lain secara pasti jika kita tidak tahu apa yang
telah dia lalui. Meskipun kita tahu apa yang telah dia lalui, tetap saja kita
tidak akan mengerti apa yang dia rasakan secara pasti. Terkecuali dia mau
menceritakan tentang apa yang dia rasakan. Apa yang dirasakan oleh seseorang
merupakan sisi emosional dari manusia yang hadir karena ada pemikiran tentang
masalah yang tengah dihadapi. Singkatnya, pola pikir yang dia miliki kemudian
membentuk respon emosionalnya untuk menyikapi sebuah masalah. Tak heran jika
pada kenyataannya orang yang memiliki pola pikir yang baik akan lebih bijaksana
dalam menghadapi masalah dalam hidupnya.
Pola pikir tiap orang sudah pasti berbeda antara yang satu dengan yang
lain. Dengan demikian dapat kita tarik sebuah kesimpulan bahwa tidak ada
seorangpun yang dapat selalu mengerti perasaan atau bahkan keadaan orang lain
jika orang tersebut tidak menceritakannya secara terbuka. Ketika kita adalah
seorang yang introvert maka kita akan cenderung tertutup dengan masalah yang
kita hadapi. Hal ini tidak akan menjadi masalah selama kita nyaman dan mampu
untuk menyelesaikan masalah kita sendiri.
Sorotan utama dari pembahasan kali ini adalah jika kita seringkali
merasa sendirian menghadapi masalah dalam hidup. Seperti yang telah saya
katakan sebelumnya bahwa perasaan tersebut dipengaruhi oleh pola pikir. Jadi,
ketika kita merasa sendirian maka itu berarti bahwa pola pikir kita telah
menuntun kita untuk berpikir demikian sehingga pada akhirnya sisi emosional
kita muncul untuk menyikapi pemikiran tersebut. Satu hal yang pasti dirasakan
pada saat itu adalah "sedih".
Sebagian besar wanita yang berada dalam kondisi seperti ini akan
cenderung mengabiskan waktunya untuk mengurung diri di kamar sambil menangis
sampai emosinya agak sedikit teredam. Namun, bagi lelaki yang mengalami hal ini
akan lebih fatal akibatnya. Buruk bagi diri sendiri maupun orang-orang
sekitarnya. Sebagian besar lelaki yang mengalami kondisi seperti ini akan
memendam rasa sedihnya dengan rapat. Namun, pada akhirnya jika tak lagi mampu
untuk ditahan maka akan meluap dalam bentuk amarah. Lebih parah lagi, amarah
ini akan "meledak" dengan hebat tanpa pandang bulu.
Saran
saya adalah ketika kita berada dalam kondisi seperti ini maka cobalah untuk
berpikir sepositif mungkin tentang masalah yang dihadapi. Jika masih belum
berhasil maka beranikan diri untuk bercerita kepada orang yang kita percaya,
entah sahabat, pacar, ataupun keluarga. Namun, jika merasa tidak ada satupun
yang anda percaya, maka cobalah untuk menceritakan masalah tersebut dalam
sebuah tulisan, rekaman suara, ataupun rekaman video. Mungkin hal ini terdengar
sederhana, namun akan anda mengerti jika anda mengalaminya.
No comments:
Post a Comment