Terkadang kita
melakukan sesuatu yang kita sukai hasilnya secara gak sengaja. Ketika hasilnya
udah kelihatan barulah kita sadar kalo yang kita lakukan itu ternyata hasilnya
sangat memuaskan untuk dinikmati. Hal yang menjadi pemicu bisa saja kita sadari
dan bisa saja gak kita sadari. Bukan berarti gak sengaja nyontek pas ujian trus
puas karena hasilnya memuaskan. Kalo yang seperti ini namanya si dungu yang
lagi nipu diri sendiri. Masih mending kalo nyontek gak ketahuan, kalo ketahuan
kan malah malu. Belum lagi kalo nyontek cuman satu nomor, trus ketahuan, udah
gitu jawabannya salah. Kan kasian...,,. Makanya, kalo nyontek jangan
tanggung-tanggung. Sekalian aja minta kunci jawaban sama guru buat nyontek biar
kegiatan nyonteknya itu bisa lebih profesional.
Contoh yang sederhana
ketika kita melakukan hal secara gak sengaja tapi hasilnya kita sukai itu
mungkin kayak gini: "Suatu hari anda lagi main gitar, trus tiba-tiba lupa,
bingung gak tau mau main lagu apa. Berhubung udah terlanjur main gitar ya
dilanjutin aja ngejreng dengan lagu yang gak jelas ditambah dengan kata-kata
yang keluar dari mulut menggambarkan apa yang dipikirkan saat itu. Selang
beberapa menit baru mulai sadar kalo yang dimainin barusan itu enak kalo
dibikin jadi lagu. Selanjutnya anda memutuskan untuk membuat lagu dengan
nada-nada yang baru anda mainkan. Pada akhirnya, lagu itu menjadi lagu yang
anda sukai karena nada-nada yang tercipta sangat merdu untuk didengar."
Bagi sebagian orang,
melakukan sesuatu yang dianggap luar biasa oleh orang lain itu malah
biasa-biasa saja baginya. Ada juga yang sebaliknya. Tapi, kalo kita melakukan
sesuatu dengan sungguh-sungguh dan bersusah payah untuk mencapai hasilnya maka
sudah pasti kita akan sangat menikmati hasilnya. Adalah hal yang wajar kalo
kita menikmati hasil kerja keras kita, tapi jangan berlebihan, ntar malah
dibilang lebay, alay, sombong, angkuh, kompor, piring, pisau, gunting, dan
seperangkat alat masak dibayar tunai. #Bagian yang ini gak nyambung, saya juga
sudah tau.
Rasa bangga dan kagum
kepada diri sendiri serta puas atas hasil kerja keras kita akan menempatkan
kita pada posisi yang menganggap hasil dari kerja keras kita itu luar biasa.
Inilah hal yang kebanyakan menjadi boomerang sebagai pemicu penurunan
produktifitas seseorang, namun bagi sebagian orang justru menjadi pemicu untuk
melakukan hal yang lebih baik lagi dengan hasil yang lebih baik dari
sebelumnya. Orang yang biasa mendapati dirinya terpuruk setelah menghasilkan
sesuatu yang luar biasa adalah orang yang biasanya terlalu menikmati hasil
karyanya. Terlalu banyak waktu dia gunakan untuk menikmati hasil karyanya
sehingga tidak lagi melanjutkan apa yang seharusnya dikerjakan untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik lagi. Pada akhirnya, malah tak bisa bangkit
lagi. Dan tenggelam dalam lautan luka dalam. Aku tersesat dan tak tahu arah
jalan pulang. Aku tanpamu butiran debu..,, hoouououo ~ ~ ~
Untuk mengatasi hal
seperti ini maka langkah yang harus dilakukan adalah kita harus mencermati
hasil karya kita, bukan sekedar menikmati. Tapi mempelajarinya, kemudian mulai
menganalisis segala kekurangan yang ada. Kita tahu bahwa gak ada manusia yang
sempurna dan kesempurnaan hanyalah milik Sang Pencipta, Tuhan semesta alam.
Namun, manusia harus selalu berusaha untuk setidaknya mendekati kesempurnaan.
Pastinya harus sadar bahwa kita hanyalah manusia biasa, bukan malaikat, bukan
setan, bukan biawak, juga bukan seonggok bawang bombai. Tapi kita adalah
manusia.
Ketika kita ingin
menjadi seseorang yang luar biasa, maka kita harus melakukan hal yang luar biasa,
tentunya dengan terlebih dahulu menjadi diri sendiri sehingga apa yang
dihasilkan menjadi sesuatu yang tulus dan apa adanya. Banyak orang luar
Indonesia yang bahkan harus menghabiskan waktu yang lama untuk mencari jati
diri, memahami dirinya sendiri agar kemudian mampu menjadi diri sendiri.
Bahkan, gak terhitung biaya yang dikeluarkan hanya untuk mencari jati diri.
Sampai harus ke india untuk meditasi, ke tempat-tempat yang terpencil untuk
menyendiri, mendaki gunung lewati lembah, sungai mengalir indah ke samudera,
bersama teman bertualang...,,, [next]
Oleh karena itu, kita
seharusnya gak terlalu mengidolakan seseorang yang kita kagumi sampai-sampai
mengikuti segala sesuatu yang dia sukai, dia pakai, bahkan yang dia konsumsi
sehari-hari. Kebanyakan orang berada pada kondisi yang terpuruk ketika dia
sadar setelah lama mengikuti cara hidup orang yang dikaguminya.
Kita harus mampu untuk
menghargai hasil karya kita sendiri, yakin akan kemampuan kita sendiri. Memang
benar bahwa segala yang baik dari orang lain harus diambil jika kita ingin
menjadi lebih baik. Namun, satu hal yang perlu digaris bawahi adalah kita
sebagai manusia diciptakan berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain.
Setiap manusia diciptakan dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Tidak ada manusia yang sama persis dengan manusia lainnya. Kalo ada yang sama
persis, berarti itu anak kembar. Bahkan anak kembar pun hanya memiliki
kemiripan secara fisik. Sifat dan kelakuan rata-rata dari anak kembar ini
berbeda. Kalo ada dua manusia yang sama dalam semua hal mulai dari fisik,
sifat, kelakuan, dan yang lainnya, itu bisa jadi salah satunya adalah agen CIA
atau FBI yang lagi menyamar dalam misi tertentu.
Kadang kita gak mampu
memulai untuk melakukan sesuatu hanya karena menyadari bahwa yang kita lakukan
gak sebagus yang dilakukan oleh orang lain. Kita melihat dengan nyata bahwa
yang dilakukan oleh orang lain itu lebih baik bahkan mendekati sempurna dalam
sudut pandang kita dan mustahil bagi kita untuk melakukan sesuatu yang bagus juga
atau bahkan lebih bagus hasilnya. Tanpa kita sadari, tindakan tersebut telah
menutupi hal-hal baik yang menjadi pemicu agar kita bisa melakukan hal yang
luar biasa. Hal yang menjadi pemicu ini biasanya adalah hal-hal sederhana yang
membuat kita melangkah maju dengan apa adanya diri kita. Kita hanya perlu untuk
menenangkan diri kita sejenak sehingga berada pada posisi yang damai sehingga
kita mampu untuk fokus dalam melihat hal-hal kecil yang hadir sebagai pemicu
itu. Bila perlu meditasi di bawah air terjun kayak di film-film kungfu, atau
meditasi di pinggir pantai, tapi jangan di pantai kenjeran soalnya airnya
terlalu bersih sampai warnanya kecokelatan. beneran bersih, serius..,,
Mulailah melakukan apa
yang ingin anda lakukan, apa yang anda sukai. Yang saya maksud di sini adalah
hal yang positif tentunya. (catatan: positif adalah lawan kata dari negatif).
Kita hanya perlu memulai apa yang seharusnya kita lakukan. Paksakan saja diri
kita di awal untuk melakukan semua hal yang ingin kita lakukan dengan kemampuan
yang kita miliki. Ketika langkah awal sudah diambil dan kita bersungguh-sungguh
maka dengan sendirinya akan hadir hal-hal yang menjadi pemicu, membuka
pemikiran kita untuk terus melangkah maju. Jika sudah seperti itu, maka
lanjutkan saja hal itu dan jangan hiraukan komentar miring yang bisa membuat
kita berpikir terus menerus tanpa melakukan apapun. Ketika kita sedang dalam
jalur yang benar untuk menggapai apa yang menjadi impian kita, sudah pasti akan
banyak komentar "miring" yang akan mampu menjatuhkan kita jika kita
tidak mampu menghadapinya. Apalagi di Indonesia, banyak orang yang memiliki
hobby mengkritik orang lain tanpa memberikan solusi atau saran yang berguna.
Orang-orang seperti ini hanya akan menjadi komentator dalam hidup. Gak heran
kalo di Indonesia ini banyak orang yang malah akan lebih hebat potensinya untuk
menjadi komentator daripada pemeran utama dalam kehidupannya sendiri. Tau
sendiri kan bagaimana komentator sepak bola di Indonesia ini dengan komentarnya
yang sangat luar biasa..,,
Sekali bertindak akan
lebih berarti daripada seribu kali berpikir. Terlalu banyak berpikir akan
membuat kita semakin larut dalam pemikiran kita sendiri, khawatir akan hal-hal
yang seharusnya tidak perlu dikhawatirkan. Sehingga pada akhirnya hal itu akan
menghentikan langkah kita. Pernyataan ini bukan lantas berpandangan bahwa
lakuin aja yang pengen dilakuin, mikirnya belakangan. Nah, hal yang kayak gini
gak benar juga. Intinya adalah marilah berpikir tentang tindakan yang harus
diambil kemudian lakukan. Jangan terlalu mencemaskan kegagalan yang mungkin
akan dialami, ingatlah bahwa akan selalu ada resiko untuk setiap tindakan.
Mulailah bertindak dari sekarang, daripada sampai berkerut tuh muka belum juga
maju..,, mikir aja terus sampai tua gak bertindak.
Ada beberapa orang
yang memberikan komentar yang terasa pedas dan membuat kita cenderung ingin
meluapkan emosi namun sebenarnya itu adalah komentar yang membangun. Ada juga
orang yang memberikan komentar yang halus namun akan membuat kita berhenti dan
berpikir untuk waktu yang lama sehingga akhirnya kita akan menghentikan langkah
kita sendiri. Akan sulit membedakan kedua jenis komentar ini ketika kita sedang
bersemangat dan terus melangkah maju. Oleh karena itu, akan lebih baik jika
kita melangkah terus dan melakukan apa yang seharusnya menjadi prioritas utama
kita.
keren! intinya jdi diri sendiri! :)
ReplyDelete