Wednesday, February 18, 2015

Transisi

     Terkadang kita melakukan sesuatu yang kita sukai hasilnya secara gak sengaja. Ketika hasilnya udah kelihatan barulah kita sadar kalo yang kita lakukan itu ternyata hasilnya sangat memuaskan untuk dinikmati. Hal yang menjadi pemicu bisa saja kita sadari dan bisa saja gak kita sadari. Bukan berarti gak sengaja nyontek pas ujian trus puas karena hasilnya memuaskan. Kalo yang seperti ini namanya si dungu yang lagi nipu diri sendiri. Masih mending kalo nyontek gak ketahuan, kalo ketahuan kan malah malu. Belum lagi kalo nyontek cuman satu nomor, trus ketahuan, udah gitu jawabannya salah. Kan kasian...,,. Makanya, kalo nyontek jangan tanggung-tanggung. Sekalian aja minta kunci jawaban sama guru buat nyontek biar kegiatan nyonteknya itu bisa lebih profesional.
      Contoh yang sederhana ketika kita melakukan hal secara gak sengaja tapi hasilnya kita sukai itu mungkin kayak gini: "Suatu hari anda lagi main gitar, trus tiba-tiba lupa, bingung gak tau mau main lagu apa. Berhubung udah terlanjur main gitar ya dilanjutin aja ngejreng dengan lagu yang gak jelas ditambah dengan kata-kata yang keluar dari mulut menggambarkan apa yang dipikirkan saat itu. Selang beberapa menit baru mulai sadar kalo yang dimainin barusan itu enak kalo dibikin jadi lagu. Selanjutnya anda memutuskan untuk membuat lagu dengan nada-nada yang baru anda mainkan. Pada akhirnya, lagu itu menjadi lagu yang anda sukai karena nada-nada yang tercipta sangat merdu untuk didengar."
    Bagi sebagian orang, melakukan sesuatu yang dianggap luar biasa oleh orang lain itu malah biasa-biasa saja baginya. Ada juga yang sebaliknya. Tapi, kalo kita melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh dan bersusah payah untuk mencapai hasilnya maka sudah pasti kita akan sangat menikmati hasilnya. Adalah hal yang wajar kalo kita menikmati hasil kerja keras kita, tapi jangan berlebihan, ntar malah dibilang lebay, alay, sombong, angkuh, kompor, piring, pisau, gunting, dan seperangkat alat masak dibayar tunai. #Bagian yang ini gak nyambung, saya juga sudah tau.
    Rasa bangga dan kagum kepada diri sendiri serta puas atas hasil kerja keras kita akan menempatkan kita pada posisi yang menganggap hasil dari kerja keras kita itu luar biasa. Inilah hal yang kebanyakan menjadi boomerang sebagai pemicu penurunan produktifitas seseorang, namun bagi sebagian orang justru menjadi pemicu untuk melakukan hal yang lebih baik lagi dengan hasil yang lebih baik dari sebelumnya. Orang yang biasa mendapati dirinya terpuruk setelah menghasilkan sesuatu yang luar biasa adalah orang yang biasanya terlalu menikmati hasil karyanya. Terlalu banyak waktu dia gunakan untuk menikmati hasil karyanya sehingga tidak lagi melanjutkan apa yang seharusnya dikerjakan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi. Pada akhirnya, malah tak bisa bangkit lagi. Dan tenggelam dalam lautan luka dalam. Aku tersesat dan tak tahu arah jalan pulang. Aku tanpamu butiran debu..,, hoouououo ~ ~ ~
Untuk mengatasi hal seperti ini maka langkah yang harus dilakukan adalah kita harus mencermati hasil karya kita, bukan sekedar menikmati. Tapi mempelajarinya, kemudian mulai menganalisis segala kekurangan yang ada. Kita tahu bahwa gak ada manusia yang sempurna dan kesempurnaan hanyalah milik Sang Pencipta, Tuhan semesta alam. Namun, manusia harus selalu berusaha untuk setidaknya mendekati kesempurnaan. Pastinya harus sadar bahwa kita hanyalah manusia biasa, bukan malaikat, bukan setan, bukan biawak, juga bukan seonggok bawang bombai. Tapi kita adalah manusia.
    Ketika kita ingin menjadi seseorang yang luar biasa, maka kita harus melakukan hal yang luar biasa, tentunya dengan terlebih dahulu menjadi diri sendiri sehingga apa yang dihasilkan menjadi sesuatu yang tulus dan apa adanya. Banyak orang luar Indonesia yang bahkan harus menghabiskan waktu yang lama untuk mencari jati diri, memahami dirinya sendiri agar kemudian mampu menjadi diri sendiri. Bahkan, gak terhitung biaya yang dikeluarkan hanya untuk mencari jati diri. Sampai harus ke india untuk meditasi, ke tempat-tempat yang terpencil untuk menyendiri, mendaki gunung lewati lembah, sungai mengalir indah ke samudera, bersama teman bertualang...,,, [next]

     Oleh karena itu, kita seharusnya gak terlalu mengidolakan seseorang yang kita kagumi sampai-sampai mengikuti segala sesuatu yang dia sukai, dia pakai, bahkan yang dia konsumsi sehari-hari. Kebanyakan orang berada pada kondisi yang terpuruk ketika dia sadar setelah lama mengikuti cara hidup orang yang dikaguminya.

      Kita harus mampu untuk menghargai hasil karya kita sendiri, yakin akan kemampuan kita sendiri. Memang benar bahwa segala yang baik dari orang lain harus diambil jika kita ingin menjadi lebih baik. Namun, satu hal yang perlu digaris bawahi adalah kita sebagai manusia diciptakan berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain. Setiap manusia diciptakan dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tidak ada manusia yang sama persis dengan manusia lainnya. Kalo ada yang sama persis, berarti itu anak kembar. Bahkan anak kembar pun hanya memiliki kemiripan secara fisik. Sifat dan kelakuan rata-rata dari anak kembar ini berbeda. Kalo ada dua manusia yang sama dalam semua hal mulai dari fisik, sifat, kelakuan, dan yang lainnya, itu bisa jadi salah satunya adalah agen CIA atau FBI yang lagi menyamar dalam misi tertentu.
    Kadang kita gak mampu memulai untuk melakukan sesuatu hanya karena menyadari bahwa yang kita lakukan gak sebagus yang dilakukan oleh orang lain. Kita melihat dengan nyata bahwa yang dilakukan oleh orang lain itu lebih baik bahkan mendekati sempurna dalam sudut pandang kita dan mustahil bagi kita untuk melakukan sesuatu yang bagus juga atau bahkan lebih bagus hasilnya. Tanpa kita sadari, tindakan tersebut telah menutupi hal-hal baik yang menjadi pemicu agar kita bisa melakukan hal yang luar biasa. Hal yang menjadi pemicu ini biasanya adalah hal-hal sederhana yang membuat kita melangkah maju dengan apa adanya diri kita. Kita hanya perlu untuk menenangkan diri kita sejenak sehingga berada pada posisi yang damai sehingga kita mampu untuk fokus dalam melihat hal-hal kecil yang hadir sebagai pemicu itu. Bila perlu meditasi di bawah air terjun kayak di film-film kungfu, atau meditasi di pinggir pantai, tapi jangan di pantai kenjeran soalnya airnya terlalu bersih sampai warnanya kecokelatan. beneran bersih, serius..,,
     Mulailah melakukan apa yang ingin anda lakukan, apa yang anda sukai. Yang saya maksud di sini adalah hal yang positif tentunya. (catatan: positif adalah lawan kata dari negatif). Kita hanya perlu memulai apa yang seharusnya kita lakukan. Paksakan saja diri kita di awal untuk melakukan semua hal yang ingin kita lakukan dengan kemampuan yang kita miliki. Ketika langkah awal sudah diambil dan kita bersungguh-sungguh maka dengan sendirinya akan hadir hal-hal yang menjadi pemicu, membuka pemikiran kita untuk terus melangkah maju. Jika sudah seperti itu, maka lanjutkan saja hal itu dan jangan hiraukan komentar miring yang bisa membuat kita berpikir terus menerus tanpa melakukan apapun. Ketika kita sedang dalam jalur yang benar untuk menggapai apa yang menjadi impian kita, sudah pasti akan banyak komentar "miring" yang akan mampu menjatuhkan kita jika kita tidak mampu menghadapinya. Apalagi di Indonesia, banyak orang yang memiliki hobby mengkritik orang lain tanpa memberikan solusi atau saran yang berguna. Orang-orang seperti ini hanya akan menjadi komentator dalam hidup. Gak heran kalo di Indonesia ini banyak orang yang malah akan lebih hebat potensinya untuk menjadi komentator daripada pemeran utama dalam kehidupannya sendiri. Tau sendiri kan bagaimana komentator sepak bola di Indonesia ini dengan komentarnya yang sangat luar biasa..,,
     Sekali bertindak akan lebih berarti daripada seribu kali berpikir. Terlalu banyak berpikir akan membuat kita semakin larut dalam pemikiran kita sendiri, khawatir akan hal-hal yang seharusnya tidak perlu dikhawatirkan. Sehingga pada akhirnya hal itu akan menghentikan langkah kita. Pernyataan ini bukan lantas berpandangan bahwa lakuin aja yang pengen dilakuin, mikirnya belakangan. Nah, hal yang kayak gini gak benar juga. Intinya adalah marilah berpikir tentang tindakan yang harus diambil kemudian lakukan. Jangan terlalu mencemaskan kegagalan yang mungkin akan dialami, ingatlah bahwa akan selalu ada resiko untuk setiap tindakan. Mulailah bertindak dari sekarang, daripada sampai berkerut tuh muka belum juga maju..,, mikir aja terus sampai tua gak bertindak.
     Ada beberapa orang yang memberikan komentar yang terasa pedas dan membuat kita cenderung ingin meluapkan emosi namun sebenarnya itu adalah komentar yang membangun. Ada juga orang yang memberikan komentar yang halus namun akan membuat kita berhenti dan berpikir untuk waktu yang lama sehingga akhirnya kita akan menghentikan langkah kita sendiri. Akan sulit membedakan kedua jenis komentar ini ketika kita sedang bersemangat dan terus melangkah maju. Oleh karena itu, akan lebih baik jika kita melangkah terus dan melakukan apa yang seharusnya menjadi prioritas utama kita.

1 comment: