Saturday, June 27, 2015

Peranan Kota_[Jakarta]

      Setiap kota dalam sebuah Negara memiliki peranannya masing-masing. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa sebuah kota mampu megambil lebih dari satu peranan. Kota yang telah berkembang maju mempunyai peranan yang lebih luas lagi antara lain sebagai berikut:
  1. Sebagai pusat pemukiman penduduk.
  2. Sebagai pusat kegiatan ekonomi.
  3. Sebagai pusat kegiatan sosial budaya.
  4. Pusat kegiatan politik dan administrasi pemerintah serta tempat kedudukan pemimpin pemerintahan.
    Peranan sebuah kota dalam suatu Negara haruslah diatur dengan melihat kebutuhan serta kemungkinan yang ada di masa yang akan datang. Jika hal ini tidak diatur dengan sebaik-baiknya maka akan menghadirkan masalah lain yang sulit untuk diselesaikan. Di Indonesia saat ini sudah ada Jakarta sebagai contoh kota yang mengambil begitu banyak peranan. Dilihat dari 4 peranan yang ada di atas maka Jakarta adalah kota yang tergolong ke dalam empat peranan tersebut. Jakarta merupakan pusat pemukiman penduduk karena banyak perumahan yang ada di sana, merupakan pusat kegiatan ekonomi juga karena banyak bangunan-bangunan yang berfungsi sebagai trade center atau market, merupakan pusat kegiatan sosial budaya karena banyak bangunan-bangunan sosial budaya yang menunjang aktivitas ini, sebut saja berbagai macam gedung pertunjukkan, stasiun tv, dan tempat-tempat hiburan lainnya. Peranan yang terakhir adalah merupakan pusat kegiatan politik dan administrasi pemerintah serta tempat kedudukan pemerintah, hal ini sudah jelas karena Jakarta merupakan Ibu Kota Negara Indonesia. Banyak bangunan pemerintahan berada di Jakarta, mulai dari Istana Negara, Gedung DPR, Gedung KPK, dan lain sebagainya.
Jakarta - Indonesia
Photo's by: jakarta.go.id

     Bisa dibilang bahwa Jakarta malah dibuat seolah-olah menjadi kota yang tamak, ingin memiliki peranan yang menyeluruh. Akhirnya malah mendatangkan berbagai masalah yang tidak ada ujungnya. Kita ambil satu contoh masalah Kota Jakarta yaitu tentang kemacetan lalu-lintas. Begitu banyak manusia dengan berbagai macam kebutuhan berbeda yang mobilitasnya tinggi sudah pasti akan menimbulkan kemacetan yang luar biasa. Sudah banyak pimpinan yang terus menerus diganti, namun sampai saat ini Jakarta masih memiliki masalah yang sama. Ketika kiota memandang Jakarta sebagai kota saja maka akan sulit mengatasi berbagai macam masalah yang ada di dalamnya. Namun akan berbeda lagi hasilnya jika kita melihat Jakarta sebagai suatu kesatuan yang utuh dari Negara Indonesia, dengan pandangan bahwa masalah yang ada di Jakarta bukan hanya masalah Jakarta, tapi masalah Indonesia.
        Sejak dulu sampai saat ini sebenarnya ada satu pertanyaan yang mengganggu di benak saya. Kita tahu bersama bahwa Amerika pernah memiliki masalah yang sama seperti Indonesia saat ini, terutama kemacetan. Saat ini, Amerika adalah Negara yang sangat teratur jika dilihat dari sisi tata ruangnya. Mengapa Indonesia tidak mengambil langkah yang sama agar mampu menyelesaikan masalah yang ada. Indonesia saat ini malah terlihat seperti seorang siswa yang sedang menyelesaikan satu soal, sudah ada rumus dan contoh soal sebelumnya, tapi tidak mau mengerjakan soal tersebut dengan menggunakan rumus yang ada.
Las Vegas - US
Photo's by: amerika.panduwisata.id

      Jelas saja kota-kota yang ada di Amerika menjadi teratur, setiap kota yang ada di sana memiliki peranannya masing-masing, tidak ada kota yang dibangun untuk menjadi kota yang “tamak”. Sebut saja Las Vegas dengan peranannya sebagai kota hiburan, Washington DC sebagai Ibu Kota Negara, dan lain sebagainya. Intinya, tidak ada satu kota yang memiliki banyak seperti kota Jakarta.
        Satu hal yang lebih aneh lagi adalah pemerintah malah menyalahkan masyarakat yang pindah dari desa ke kota sebagai penyebab kemacetan dan berbagai masalah lainnya. Ini merupakan pernyataan yang tidak bisa disalahkan juga, namun tidak sepenuhnya benar juga. Orang yang pindah dari desa ke kota memiliki tujuan untuk meningkatkan taraf hidupnya. Tentu saja tidak semua berjalan sesuai dengan rencana, sebagian lagi malah menyebabkan masalah seperti munculnya daerah kumuh, padatnya jumlah penduduk. Namun, sebagaian besar pekerja di Jakarta malah berasal dari daerah lain. Tentu saja hal ini akan menyebabkan masalah baru terutama bagi perekonomian Negara jika sampai ada kebijakan yang mengharuskan pekerja tinggal dan bekerja di tempat asalnya masing-masing. Kota Jakarta adalah magnet yang memiliki daya tarik luar biasa kuat, terbukti bahwa sampai saat ini masih saja terjadi pertambahan penduduk dari tahun ke tahun, entah orang yang datang dengan alasan untuk bekerja, sekolah, maupun alasan lainnya. Ini adalah hal yang tidak dapat dihindari.
        Satu-satunya cara untuk mewujudkan pemerataan penduduk di Indonesia adalah dengan terlebih dahulu melaksanakan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Akan lebih baik lagi jika pemerataan pembangunan tersebut sudah memiliki tujuan untuk menjadikan tiap kota di Indonesia berdiri dengan peranannya masing-masing.

Friday, June 26, 2015

Definisi Kota

       Pada dasarnya kita semua tahu apa yang dimaksud dengan kota. Namun, ketika ditanya tentang pengertian kota secara detail, hanya sedikit yang mampu menjelaskannya. Mengapa demikian?
        Ada beberapa hal yang terasa aneh tapi memang nyata terjadi saat ini. Beberapa hal yang tidak dianggap penting akan dihapus dari ingatan manusia. Contoh nyata saat ini, coba anda tanyakan kepada salah teman anda apa kepanjangan dari PKK atau kapan Presiden Soekarno lahir. Hanya sekitar dua dari sepuluh orang yang mampu menjawab pertanyaan tersebut dengan benar. Hal-hal yang dianggap tidak seberapa penting dan tidak pernah dibahas perlahan-lahan akan pudar dari ingatan seseorang. Sama halnya dengan pengertian kota, kita akan dengan mudah mampu membedakan antara desa dan kota. Namun, akan terasa agak sulit jika diminta untuk menjelaskan definisi kota secara detail.
       Secara umum, kota adalah tempat bermukimnya warga kota, tempat bekerja, tempat kegiatan dalam bidang ekonomi, pemerintah, dan lain-lain. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan perkotaan. Kekotaan menyangkut sifat-sifat yang melekat pada kota dalam artian fisikal, sosial, ekonomi, dan budaya. Perkotaan mengacu pada areal yang memiliki suasana penghidupan dan kehidupan modern dan menjadi wewenang pemerintah kota.
       Kota adalah suatu entitas utuh. Ada relasi fungsi sosial ekonomi, politik, budaya, dan lainnya, yang prosesnya bukan serta merta ada begitu saja, ada suatu proses kultural panjang. Sebagai entitas yang utuh, apapun realitas kota, merupakan wahana hidup bagi seluruh warganya, dengan adanya daya dukung material kewilayahan apapun yang ada di kota itu. Pada konteks seperti ini, hal mendasar yang harus diperhatikan adalah bagaimana sumber daya kota secara material dan non material, menjadi wahana hidup bagi seluruh warga.
      Hubungan dan fungsi dalam konteks struktur dan sistem kota, seharusnya ada sistem tata ruang yang dieksplisitkan, yang fungsi tata ruang itu, harus fungsional, ada hubungan saling mempengaruhi dan tidak berdiri sendiri. Artinya bahwa sistem kota dalam fungsi tata ruang haruslah tidak berdiri sendiri. Dengan kata lain, aspek dalam suatu kota akan cenderung mempengaruhi satu sama lain, karena itu lah dibutuhkan sistem suatu kota yang terintegrasi.

Adapun beberapa ciri fisik kota yang menjadi ciri khas bentuk kota yaitu meliputi hal sebagai berikut:
  1. Tersedianya tempat-tempat untuk pasar dan pertokoan.
  2. Tersedianya tempat-tempat untuk parkir.
  3. Terdapatnya sarana rekreasi dan sarana olahraga.

Wednesday, June 24, 2015

Pengertian PWK (Perencanaan Wilayah & Kota)

        Beberapa orang yang saya temui pada beberapa perusahaan tempat dimana saya melamar pekerjaan setelah lulus kuliah memberikan pertanyaan yang sama; “PWK itu apa?”. Dengan santai saya pun menjawab; “PWK itu adalah singkatan dari Perencanaan Wilayah dan Kota atau Urban and Regional Planning”. Sampai pada tahapan ini ternyata masih ada juga pertanyaan yang muncul. Pertanyaannya seperti ini; “itu (PWK) jurusan seperti apa sih?”. Ini adalah hal yang sangat membosankan, apalagi jika yang bertanya seperti itu adalah orang yang udah tua. Mau saya katain goblok, tapi takut kualat. Mau saya biarin aja kayak gitu, tapi takut kehilangan kesempatan untuk ngatain goblok orang yang udah tua.
            Di samping perbedaan zaman antara tuh bapak atau ibu yang interview saya, bisa jadi juga karena pergeseran pandangan serta pergantian nama dalam disiplin ilmu tata kota. Sebagian besar masyarakat lebih mengenal PWK atau Planologi dengan sebutan Tata Kota. Jurusan/ program studi yang dulunya dikenal dengan Planologi atau tata kota, saat ini diganti dengan nama PWK. Namun, ada juga beberapa perguruan tinggi yang masih menggunakan nama Planologi. Pengertian dari Perencanaan Wilayah dan Kota atau Teknik Planologi ini adalah ilmu yang mempelajari tentang perencanaan suatu kota atau wilayah.
Kota Surabaya

          Hal yang terpenting untuk menjadi seorang mahasiswa jurusan PWK adalah memiliki imajinasi yang tinggi, tajam dalam analisis, dan kreatif. Seorang lulusan PWK lebih dikenal dengan sebutan planner atau perencana merupakan otak dari sebuah proyek tata ruang dengan mempertimbangkan semua aspek terkait secara menyeluruh (aspek ekonomi, sosial-budaya, politik, lingkungan dan lain sebagainya). Kesemua aspek ini diperhitungkan serta dipertimbangkan secara rinci agar rencana yang akhirnya menjadi output sesuai dengan keadaan sebenarnya di lapangan dan dapat diterapkan secara menyeluruh (aplikatif).
        Menurut Wikipedia.com, jurusan PWK merupakan salah satu titik persilangan antara jurusan teknik, sosial, dan juga perancangan (design). Oleh karena itu, hal-hal yang dipelajari dalam PWK sangat beragam. Mulai dari statistika, kalkulus, tata guna lahan, transportasi, kependudukan, politik, komunikasi, dan masih banyak lainnya (akan dibahas secara lengkap pada pembahasan yang selanjutnya).  Seorang planner dewasa ini lebih sering disebut dengan “dokter kota” karena merupakan orang yang mengatasi segala permasalahan dalam sudut pandang yang utuh pada suatu kota. Misalnya pada suatu kota/ area terdapat komponen fisik seperti pertokoan, persawahan, perumahan, dan lain sebagainya. Di sisi lain terdapat komponen-komponen non-fisik seperti masalah kemacetan, kepadatan penduduk, pemukiman kumuh, dan lain sebagainya. Nah, seorang planner harus mampu memahami semua hal tersebut dengan cara yang menyeluruh sehingga perencanaan yang dihasilkan akan mampu diterapkan dengan baik.
 
 
       Sama halnya dengan jurusan Arsitek, pada mata kuliah yang memiliki SKS yang banyak seperti mata kuliah Studio Perancangan Tapak atau Studio Perencanaan Wilayah dan Kota 1, dan lain sebagainya, mahasiswa jurusan PWK juga diharuskan untuk membuat maket. Namun, PWK dan arsitek merupakan dua jurusan yang berbeda. Seorang Arsitek bangunan merancang per bangunan sedangkan Planner merancang suatu kawasan secara utuh. Jika dibandingkan dengan arsitek lansekap yang menitik-beratkan pada aspek visual estetik dan lingkungan, maka seorang planner memiliki tugas untuk menata kawasan yang lebih luas dengan memperhatikan seluruh aspek pembangunan secara menyeluruh dan utuh sebagai sebuah kesatuan.
      Pekerjaan seorang planner akan lebih bekerja keras pada bagian analisis. Kesehariannya juga akan dihadapkan pada permasalahan sebuah kawasan secara kompleks, berhadapan dengan peta suatu kawasan/ kota, dan sering berada di lapangan untuk survey guna melengkapi data yang dibutuhkan. Tak heran jika pada akhirnya para planner merupakan orang-orang dengan kemampuan analisis yang sangat tajam.
    Demikian penjelasan singkat dan membosankan tentang Perencanaan Wilayah & Kota, semoga bermanfaat bagi anda yang sudah terlanjur membacanya. Amin…,,
      Penjelasan-penjelasan lebih lanjut dan lebih detail tentang Perencanaan Wilayah & Kota akan saya tulis pada postingan yang selanjutnya.

Penataan Kawasan Industri Berbasis Ekologi Lingkungan

Saturday, June 6, 2015

Kebiasaan Parkir Kendaraan di Pinggir Jalan

        Memarkir kendaraan yang kita gunakan adalah sebuah keharusan ketika kita harus turun dari kendaraan. Oh iya, kata "turun" dari kendaraan ini sengaja saya pake karena orang Indonesia itu selalu pake kata "naik" kendaraan untuk untuk menandakan kalo makhluk tersebut menggunakan kendaraan itu.
Contoh: naik sepeda motor, naik mobil, naik pesawat, naik kereta api tut tut tut siapa hendak turun, ke Bandung Surabaya [next].
        Sebenarnya saya kurang setuju sama penggunaan kata "naik" ini. Kalo "naik sepeda motor" mungkin bisa masuk di akal, kan emang di atas sepeda motor. Tapi kalo "naik mobil" atau "naik pesawat" kan gak bener ini. Penumpangnya itu kan "masuk" ke dalam kendaraan, bukan "naik". Jadi, jangan protes kalo liat banyak penumpang kereta api yang duduknya malah di atas, bukan di dalam. Kan tuh orang juga gak salah-salah amat, meskipun gak benar juga sih. Itu kan bisa aja orang kampung atau orang kota yang kampungan, tapi mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Nah, arti kata "naik kereta api" ini diartikan dari sudut pandang bahasa, selama "naik" itu masih berarti "ke atas" berarti tuh orang juga bakal benar-benar di "atas" kereta api.
     Oke, bagian yang barusan itu hanya selingan saja. Sekedar mengingat pelajaran Bahasa Indonesia tempo dulu. Dan kita harus bersyukur juga karena sekarang udah gak ada manusia-manusia gak tau diri yang jadi penumpang atas gerbong kereta api.
   Kita lanjutkan pembahasan yang sesuai dengan judul di atas yaitu masalah parkir kendaraan.
        Memarkir kendaraan ini terkadang menjadi penyebab terjadinya kemacetan ketika tidak pengemudinya tidak memarkirkan kendaraan tersebut pada tempatnya. Salah satu contoh yang nyata bisa kita amati ketika ada mobil yang parkir di pinggir jalan. Berapa banyak bagian dari jalan yang dia gunakan? tentu saja hal ini akan mengurangi kapasitas jalan tersebut. Jika suatu jalan dua arah memiliki lebar + 10m, maka dengan adanya sebuah mobil yang parkir di pinggir jalan akan mengurangi kelebaran jalan sebanyak lebar dari mobil tersebut.

       Seperti biasa, karena saya gak mau jadi orang yang sekedar asal ngomong, jadi saya akan tunjukkan buktinya melalui gambar berikut.
Jalan menuju Mesjid Agung Al Akbar Surabaya_01

      Seperti keterangannya, gambar tersebut merupakan foto dari jalan yang menuju ke arah Mesjid Agung. Berhubung saya bukan seorang fotografer yang handal, jadi tolong dimaklumi ya kalo tuh gambar terlihat kurang afdhol.
Jalan menuju Mesjid Agung Al Akbar Surabaya_02

       Pada gambar tersebut terlihat jelas bahwa kapasitas jalan berkurang dari yang seharusnya karena ada mobil yang parkir di pinggir jalan. Anda bisa menyimpulkan sendiri melalui gambar tersebut mengapa saya bilang kalo kapasitas jalan tersebut berkurang.
Oke, untuk lebih jelas lagi, berikut ini ada tabel yang secara lebih detail menunjukkan lebar mobil-mobil yang beredar di Indonesia:
Panjang (mm)
Lebar (mm)
Audi A3 2.0 T FSI S-tronic
4203
1765
Audi A4 1.8 T FSI
4478
1848
Audi A5 3.2 FSI quattro
4625
1854
Audi A8 4.2 L Quattro
5181
1894
Audi New TT 2.0 Turbo FSI S-Tronic
4178
1842
Audi Q7 4.2 FSI Quattro Tiptronic
5086
1983
BMW 3 Series 320i Executive Steptronic
4520
1817
BMW 5 Series 528i
4775
1800
BMW X1 18i
4454
1798
BMW Z4 sDrive35i
4091
1781
Chery QQ SX M/T
3558
1508
Chery Tiggo SX M/T
4285
1765
Chevrolet All New Aveo 1.4 LT M/T
4039
1735
Chevrolet All New Spark LT 1.2 M/T
3640
1597
Chevrolet Colorado 2.5L Extended Cab
5339
1810
Chevrolet Cruze 1.8 M/T
4597
1788
Chevrolet New Captiva 2.4 L FWD
4673
1849
Chevrolet Orlando LT 1.8 L A/T
4652
1836
Chevrolet Spin 1.5 LTZ M/T
4260
1735
Chevrolet TrailBlazer 2.8 AT 4x4
4878
2132
Daihatsu All New Sirion 1.3 M/T
3660
1665
Daihatsu All New Xenia 1.3 R M/T Sporty
4140
1660
Daihatsu Ayla Ayla X M/T
3600
1600
Daihatsu Gran Max Pick Up 3 Way 1.5 M/T
4195
1675
Daihatsu Luxio X 1.5 M/T
4165
1665
Daihatsu New_Terios TX 1.5 MT
4385
1745
Ford All New Focus Titanium 2.0L A/T
4534
1823
Ford All New Ranger Double Cabin XLT 4 x 4 M/T
5351
1850
Ford Fiesta Sport 1.6L A/T
3950
1973
Ford New Escape XLT Limited 2.3L 4x2 A/T
4480
1845
Ford New Everest XLT 2.5L 4x4 M/T
5060
1788
Ford New Fiesta 1.5L MT - Style
3969
1978
Geely MK 2 1.5 GT
3995
1692
Honda All New Accord VTi 2.4L A/T
4935
1845
Honda All New Civic 2.0 L A/T
4540
1755
Honda All New CR-V 2.4 L A/T
4545
1820
Honda All New Jazz RS 1.5 M/T
3920
1695
Honda All New Odyssey 2.4 L I-VTEC A/T
4800
1800
Honda Brio Sports 1.3L M/T
3610
1680
Honda CR-Z 1.5 M/T
4075
1740
Honda New Freed S 1.5 A/T
4215
1700
Honda New_City 1.5 S M/T
4410
1715
Hyundai All New Santa Fe 2.2 AT
4600
1639
Hyundai Grand Avega 1.4 M/T
4215
1680
Hyundai H-1 2.4 XG A/T 
5125
1920
Hyundai i10 1.1 GLi M/T
3940
1710
Hyundai i20 SG M/T
3940
1710
Hyundai New Coupe 2.7 A/T
4935
1760
Hyundai New Tucson 2.0 A/T
4410
1820
Hyundai Sonata 2.4 A/T
4820
1835
Isuzu D-Max Double Cab 3.0 M/T (E2)
4925
1800
Isuzu New Panther Grand Touring 2.5 M/T
4692
1771
Jaguar XF 3.0 V6 A/T
4961
1877
Jaguar XK 5.0 V8 Coupe
4794
2028
Jeep Grand Cherokee 5.7L Overland
4822
2154
KIA All New Carens 2.0 M/T
4525
1805
KIA All New Optima 2.4 A/T
4845
1830
KIA All New Rio 1.4 M/T
4045
1720
KIA All New Sorento 2.4 A/T Gasoline
4685
1885
KIA All New Sportage Platinum 2.0 A/T
4440
1855
Lexus GS 3.0 A/T
4825
1820
Lexus IS 3.0 A/T
4757
1800
Lexus LS 600hL A/T
5210
1875
Lexus RX 3.5 A/T
4770
1885
Mazda All New Biante 2.0 A/T
4715
1770
Mazda 6 2.5L A/T
4735
1795
Mazda New Mazda CX-7 GT
4699
1872
Mazda New Mazda CX-9 
5099
1936
Mazda New Mazda 2 HB S M/T
3903
1695
Mazda New Mazda 2 Sedan S M/T
4244
1695
Mazda New Mazda BT-50 Single Cab 4x4 Mid Grade M/T
5076
1807
Mazda RX-8 1.3 A/T
4430
1770
Mazda VX-1 1.4 V M/T
4265
1695
Mercedes Benz B 170 1.7 Autotronic
4270
1975
Mercedes Benz E 200 Kompressor 1.8 A/T
4818
1990
Mercedes Benz E 280 Elegance 3.0 A/T G-Tronic
4852
2063
Mercedes Benz ML 350 3.5 A/T 7G-Tronic
4780
2127
Mercedes Benz New C 200 K Avantgarde 2.0 A/T 
4581
2020
Mercedes Benz New C 280 Elegance 3.0 A/T 7G-Tronic
4581
2020
Mercedes Benz New S 300 L 3.0 A/T 7-G Tronic
5206
2113
Mercedes Benz New S 500 L 5.0 A/T 7G-Tronic
5206
1871
Mitsubishi All New Lancer EX 2.0 GT A/T
4570
1760
Mitsubishi Mirage GLX 1.2 M/T
3710
1665
Mitsubishi New Strada Triton GLX Double Cabin 2.8 M/T
5040
1750
Mitsubishi Outlander Sport GLX 2.0 M/T
4295
1770
Mitsubishi Pajero Sport DAKAR AT 4x4 Hi-Power
4695
1815
Nissan All New Grand Livina X-Gear 1.8 M/T
4540
1735
Nissan All New Serena 2.0L X
4865
1695
Nissan All New Teana 250 XV A/T
4850
1795
Nissan All New X-Trail Xt 2.5 A/T
4630
1785
Nissan Elgrand 3.5 A/T
4915
1850
Nissan Evalia 1.5 XV M/T
4400
1695
Nissan Frontier Navara Double Cab 2.5L 4x4 M/T
5230
1850
Nissan Juke 1.5 CVT RX Red Edition
4135
1765
Nissan Murano 3.5 A/T
4860
1885
Nissan New March 1.2L M/T
3780
1665
Nissan X-Trail Autech 2.5 ST A/T
4630
1785
Peugeot 3008 1.6 A/T
4365
1836
Peugeot 308 1.6L A/T Tiptronic
4126
1815
Peugeot 5008 Premium 1.6 A/T
4529
2118
Peugeot Expert Tepee 2.0L HDI M/T
5135
1986
Peugeot New 107 1.0 A/T
3430
1630
Peugeot New 207 Premium 1.4L M/T
4030
1720
Proton All New Suprima S 1.6 A/T
4436
1786
Proton Exora Bold & Prime Prime LE
4592
1809
Proton New Proton Preve 1.6 A/T
4543
1786
Proton Persona Elegance 1.6 M/T
4477
1725
Proton Saga FLX 1.4 M/T
4278
1680
Smart Fortwo Cabrio Passion 52 kW Micro Hybrid
2695
1559
Subaru BRZ 2.0 M/T
4240
1775
Subaru Forester 2.5XT Turbo A/T
4560
1780
Subaru Legacy 2.5 GT A/T
4730
1780
Subaru Outback 3.6R A/T
4775
1820
Subaru Tribeca 3.6R
4865
1880
Subaru WRX STI 5 Door A-Line 2.5 A/T 
4415
1795
Subaru XV 2.0i
4450
1780
Suzuki All New Swift 1.4 GX M/T
3850
1695
Suzuki Carry Pick Up Wide Deck 1.5 M/T
3930
1830
Suzuki Ertiga GX 1.4 A/T
4265
1695
Suzuki Mega Carry 1.5 M/T
4155
1680
Suzuki New APV Arena SGX Luxury 1.5 M/T
4225
1655
Suzuki New Grand Vitara 2.4 M/T
4500
1810
Suzuki New Karimun Estilo 1.1 M/T
3600
1475
Suzuki New Splash 1.2 M/T
3775
1680
Suzuki New SX4 Cross Over 1.5 M/T
4135
1755
Suzuki Real Van GX 1.5 M/T
3875
1570
Toyota Land Cruiser 200 A/T Diesel Full
4890
1940
Toyota Agya TRD S M/T
3600
1600
Toyota All New Avanza 1.5 Veloz M/T
4150
1660
Toyota All New Camry 2.5 V
4825
1825
Toyota All New Corolla Altis 2.0 V A/T
4540
1760
Toyota Etios Valco J M/T
3755
1695
Toyota New_Kijang Innova V 2.5 A/T
4585
1760
Toyota Fortuner
4695
1840
Toyota New_Yaris TRD Sportivo M/T
3800
1695
source: berani_tanya

Lebar mobil-mobil yang ditunjukkan pada tabel tersebut dalam satuan millimeter (mm). Nah, kalo anda merasa sulit untuk menjadikan ukuran tersebut ke dalam satuan meter atau centimeter maka bisa anda pelajari sendiri pada link Kumpulan Rumus Matematika Untuk SD

     Dari penjelasan yang barusan itu, anda bisa melihat sendiri mengapa parkir di badan jalan adalah salah satu hal yang bisa menyebabkan kemacetan. Namun, kesalahan seperti ini tidak selalu dapat kita simpulkan bahwa pengguna kendaraan tersebut yang salah karena ada beberapa tempat umum yang justru tidak menyediakan fasilitas parkir yang memadai. Ketika kendaraan roda empat tidak mampu ditampung oleh fasilitas parkir yang tersedia, maka otomatis badan jalan akan dialihfungsikan sebagai tempat untuk parkir. Pada kasus seperti ini makan sudah jelas bahwa pihak yang menjadi pengelola tempat tersebut lah yang seharusnya bertanggung jawab.
      Sudah jelas dapat kita katakan bahwa dalam hal ini keuntungan ekonomi menjadi faktor utama yang mengganggu lalu lintas. Penjelasannya sederhana, pihak pengelola tempat tersebut tidak akan mungkin menolak pengunjung yang datang karena semakin banyak pengunjung yang datang maka akan semakin banyak pula keuntungan yang diperoleh. Dan selagi jalan yang ada masih bisa digunakan sebagai tempat parkir kenapa nggak?, toh itu juga menambah keuntungan.
Salah satu contoh yang nyata bisa anda lihat pada gambar berikut:
Jalan Baliwerti Surabaya_01

Gambar di atas merupakan Jalan Baliwerti Surabaya yang merupakan kawasan perdagangan bahan bangunan. Ketersediaan parkiran di kawasan ini sangat minim sehingga kendaraan roda empat parkir tepat di depan toko-toko yang ada di sana.
Jalan Baliwerti Surabaya_02

        Pada gambar tersebut juga bisa anda lihat bagian jalan yang digunakan untuk parkir dibandingkan dengan lebar jalan yang sebenarnya. Menurut saya pribadi, akan lebih baik jika pada kawasan ini setidaknya disediakan lahan yang cukup luas untuk parkir agar bisa memenuhi kebutuhan parkir kendaraan roda empat pada kawasan ini, tentu saja dengan pengecualian bagi kendaraan roda empat yang digunakan pada waktu tertentu untuk bongkar muat. Atau, bisa disediakan kendaraan khusus untuk bongkar muat di dalam kawasan ini yang memiliki akses menuju ke lahan parkir umum yang saya katakan tadi.
          Pada dasarnya, kesadaran dari pemilik bangunan ataupun pengunjung yang juga pengguna kendaraan roda empat ini yang sebenarnya bisa menjadi hal utama mengatasi masalah parkir seperti ini. Namun, tidak dapat dipungkiri juga bahwa dinas terkait seperti penanggung jawab kawasan atau juga dinas transportasi serta dinas tata ruang juga memegang peranan penting untuk penataan kawasan perdagangan seperti ini.