Pada postingan
sebelumnya telah dijelaskan tentang klasifikasi dalam ekosistem industri.
Seharusnya, saya harus menjelaskan tentang ekosistem kawasan industri terlebih
dahulu sebelum menjelaskan tentang klasifikasi dalam ekosistem industri. Namun,
karena sudah lebih dulu saya posting tentang klasifikasinya, maka tidak akan
ada masalah jika kali ini saya sampaikan penjelasan tentang ekosistem kawasan industri
untuk memperjelas maksud dari postingan yang sebelumnya. Yang dimaksud dengan
ekosistem kawasan industri adalah kawasan industri yang menjalankan prinsip ekologi dalam operasinya,
sehingga dapat disebut juga sebagai Eco-industrial Park atau Eko-Kawasan Industri.
Sejalan dengan pengembangan Eko-kawasan Industri, pengembangan akan teknologi
hijau juga harus dilakukan dalam rangka mencapai tujuan ekosistem secara
holistik, yaitu pembangunan yang berkelanjutan.
Seiring dengan semakin pesatnya kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, maka kebutuhan masyarakat akan konsumsi barang dan
jasa semakin meningkat. Meningkatnya kebutuhan akan barang dan jasa berakibat
meningkatnya kebutuhan akan bahan baku, material dan energi, sementara
ketersediaan bahan baku, material dan energi semakin lama semakin berkurang.
Oleh sebab itu diperlukan suatu kebijakan mengenai ‘keberlanjutan’ atau sustainability, yaitu bahwa pertumbuhan
konsumsi barang dan jasa harus disertai pengurangan intensitas konsumsi bahan
baku dan energi secara proporsional maka dikembangkanlah beragam strategi yang
tujuannya adalah pengurangan penggunaan bahan baku dan industri dalam kerangka
ekonomi global.
Dalam prosesnya, beberapa lembaga riset
melakukan kajian terhadap implikasi yang mungkin terjadi akibat adanya
kebijakan dimaksud. Beberapa kajian menunjukkan adanya suatu peluang untuk
melakukan pengurangan secara signifikan dalam hal penggunaan material dan
industri dalam pengembangan ekonomi dan teknologi canggih. Hal ini merupakan
salah satu pertimbangan yang melatarbelakangi dikembangkannya pendekatan
Ekologi Industri untuk pabrik, pengolahan dan sebagainya yang berpotensi untuk
memulai pengurangan penggunaan bahan baku dan material (dematerializing)
dalam kerangka ekonomi global.
Pertimbangan lainnya adalah kesadaran bahwa
pergerakan kearah pembangunan yang ‘berkelanjutan’ perlu menyertakan industri
dalam kegiatan ekonominya. Tetapi untuk menyertakan industri dalam suatu
strategi pencapaian ‘berkelanjutan’, diperlukan perkembangan mendasar dalam
meningkatkan kualitas lingkungan industri serta efisiensi sumber daya, demikian
pula dengan kegiatan industri
yang saling terintegrasi dengan komunitasnya. Jadi, pandangan
tentang ekosistem kawasan industri ini akan menjadikan penataan kawasan
industri menjadi lebih menyeluruh dan berkelanjutan.
No comments:
Post a Comment