Manusia
adalah mahkluk sosial, oleh karena itu manusia selalu hidup secara berdampingan
dengan manusia lainnya. Inilah yang dinamakan dengan hubungan sosial yang
secara alami akan membentuk kelompok-kelompok sosial. Keberadaan individu dalam
kelompok sosial ini ditentukan berdasarkan rating dan ranking individu
itu dimata anggota kelompok yang lain. Dengan kata lain, posisi individu dalam
suatu kelompok ditentukan berdasarkan pandangan anggota yang lain.
Dalam
kelompok tertentu, kecenderungan untuk memimpin dari tiap individu yang ada di
dalamnya terkadang menjadikan kelompok tersebut menjadi "tidak
sehat". Maksud dari "tidak sehat" di sini adalah kelompok ini
tumbuh dalam keadaan dimana anggotanya saling menjatuhkan satu sama lain. Tiap
individu yang ada menjadi ambisius untuk terlihat lebih superior atas individu
yang lain. Bahkan ada juga yang sampai menutup kesempatan untuk menjadi lebih
baik bagi anggota kelompok yang lain asalkan dia terlihat lebih superior
dibandingkan anggota yang lain. Inilah yang saya maksud dengan kelompok yang
"tidak sehat".
Sebagai
manusia normal, kita memiliki kecenderungan untuk menunjukkan kelebihan yang
kita miliki di hadapan orang lain. Ini adalah hal yang wajar. Namun, yang perlu
digaris bawahi di sini adalah terdapat perbedaan yang besar antara menunjukkan
kelebihan diri sendiri dengan menunjukkan kekurangan orang lain. Ketika kita
menunjukkan kelebihan diri kita sendiri maka tindakan yang kita lakukan sudah
pasti akan terfokus pada diri kita sendiri tanpa harus peduli dengan orang
lain. Namun, ketika kita menunjukkan kekurangan orang lain maka kita akan
cenderung memfokuskan pandangan kita pada apa yang dilakukan oleh orang lain,
menemukan kesalahan dan kekurangannya, kemudian menunjukkan hal tersebut pada
orang lain. Seperti itulah gambaran tetang perbedaan dari kedua hal tersebut.
Menunjukkan
kekurangan orang lain akan membuat kita terlihat kritis dan membuat kita
terlihat superior di mata orang lain. Namun, mengkritik tanpa memberikan saran
yang membangun sebenarnya adalah tindakan yang sangat tidak dewasa. Orang
dewasa akan lebih banyak bertindak daripada berbicara. Singkatnya, akan lebih baik jika kita melakukan suatu hal yang sesuai dengan kemampuan kita daripada hanya mengkritik apa yang dilakukan oleh orang lain. Kebanyakan orang yang
tidak mampu memulai untuk melakukan suatu hal sesuai dengan pemikirannya akan
menutupi hal itu dengan cara mengkritik apa yang dilakukan orang lain. Hal
seperti ini sering dilakukan oleh orang yang memiliki pemikiran yang pintar
namun lebih ingin mengejar superioritas dan membentuk pencitraan atas dirinya sendiri di hadapan
orang-orang yang ada di sekitarnya.
Ketika
kita saling mengejek dalam hal menunjukkan kekurangan orang lain untuk konsumsi
dalam kelompok kita sendiri mungkin tidak akan menjadi masalah. Namun, ketika
bahan ejekan ini terbawa sampai keluar dari lingkup kelompok, maka hal ini
kemudian menjadi hal yang tidak wajar. Mungkin kita bisa saja berkilah bahwa
dalam kelompok tersebut kita merupakan kumpulan orang-orang yang siap dikritik.
Apa benar seperti itu atau kita hanya ingin mengkritik agar terlihat lebih
superior atas anggota kelompok kita yang lain di hadapan orang lain di luar
dari kelompok sosial kita? Hal ini kemudian menjadi pertanyaan yang layak untuk
ditelaah pada masalah seperti ini.
Ketika
perilaku saling menjatuhkan di hadapan orang lain ini menjadi kebiasaan maka
disadari atau tidak kita sudah membentuk perilaku yang sebenarnya kasar
meskipun terlihat halus. Ketika kita sampai pada kondisi yang seperti ini,
manakah hal yang lebih penting dalam suatu kelompok sosial? apakah superioritas
ataukah hubungan harmonis antar anggotanya?
No comments:
Post a Comment