Hari ini
saya ingin bercerita tentang bagaimana rasanya kebohongan. Terkadang kita
melakukan hal yang tidak kita sukai dan berpura-pura menyukainya hanya sekedar
menunjukkan kepada orang lain bahwa kita memang kita mampu untuk melakukannya.
Inilah yang membuat kita menjadi tidak nyaman dengan diri kita sendiri.
Pertanyaannya adalah "mengapa kita harus menjadi seseorang yang bukan diri
kita hanya untuk orang lain?". Beberapa orang mungkin akan menjawab bahwa
hal ini dilakukan untuk menunjukkan perasaan, entah itu cinta ataupun sayang.
Hal ini bisa berarti benar, bisa juga tidak. Tergantung sudut pandang yang
digunakan untuk memahami hal ini.
Kita terkadang berusaha untuk menjadi nyaman dalam situasi yang sebenarnya
tidak nyaman bagi diri kita sendiri. Alasan utama yang biasanya menjadi pemicu
kenapa seseorang rela menikmati situasi yang tidak nyaman ini adalah agar
disukai oleh orang yang kita inginkan. Pandangan umum yang melandasi hal ini
adalah "jika kita ingin disukai oleh orang lain maka kita harus melakukan
hal yang dia sukai". Secara garis besar, tujuan yang ingin dicapai adalah
membuat orang tersebut nyaman jika bersama dengan kita. Saya juga setuju dengan
pernyataan ini. Namun, ketika kita melakukan hal yang sebenarnya tidak
menunjukkan diri kita sendiri maka tindakan yang kita lakukan adalah tindakan
yang sangat konyol. Hasil yang diperoleh juga tidak akan terjamin
kelangsungannya. Tidak ada jaminan bahwa hubungan yang diperoleh dari tindakan
seperti ini akan bertahan lama.
Saran yang ingin saya sampaikan berdasarkan pemikiran saya adalah lebih
baik kita melakukan hal yang memang ingin kita lakukan. Tidak masalah
jika sepanjang perjalanan dalam hidup kita mungkin kita akan dibenci oleh
banyak orang. Yang terpenting adalah bagaimana cara yang kita lakukan agar kita
tetap menjadi diri kita sendiri. Namun, ketika suatu saat ada orang yang
menyukai kita karena apa yang kita lakukan maka dia adalah orang yang
benar-benar mampu untuk menerima kita apa adanya. Hubungan yang terjadi dengan
cara seperti ini akan lebih sehat dan lebih terjamin kelangsungannya. Satu hal yang harus kita
ingat adalah lebih baik jika kita memiliki teman yang jumlahnya sedikit namun
merupakan kumpulan orang-orang yang tulus menerima kita apa adanya. Sama halnya
dengan pacar ataupun kekasih. Akan lebih baik jika orang yang kita sayangi
adalah orang yang mampu menerima kita apa adanya diri kita.
Ketika kita berusaha untuk membuat orang lain menyukai diri kita dengan tidak
menjadi diri kita sendiri maka dalam hubungan yang terjalin itu kita akan
menjadi orang yang tertekan dan tidak bisa menikmati hubungan tersebut.
Singkatnya, kita tidak akan pernah merasa nyaman dalam hubungan tersebut.
Kebanyakan orang mempelajari cara untuk membuat orang lain menyukainya, tanpa
berpikir jauh ke depan. Apa yang akan terjadi setelah orang lain menyukai kita.
Apakah kita akan meninggalkan orang tersebut begitu saja ketika kita
sudah tidak sanggup untuk membendung rasa ketidaknyamanan kita?. Perlu
diketahui bahwa orang-orang jenius yang membuat orang lain menyukainya
kebanyakan mempunyai tujuan tertentu dan tidak peduli apa yang akan terjadi
nantinya. Selama apa yang menjadi tujuannya sudah terpenuhi, maka tidak penting
lagi apa yang akan terjadi setelah itu. Kenyataannya adalah orang-orang seperti
ini akan menemukan bahwa dia menjalani hidup dalam kesendirian. Tidak ada teman
ataupun sahabat setia yang menemani hidupnya. Bahkan kekasih pun terkadang
terlihat seperti musuh yang harus ditaklukkan. Apa yang diharapkan dari
hubungan yang seperti ini?
Saya mengerti keadaan yang seperti ini karena saya juga pernah menjalani
hubungan yang terjalin tanpa ada rasa nyaman. Mungkin orang yang menerima
perlakuan palsu kita akan merasa nyaman dalam hubungan tersebut. Namun, kita
akan menjadi orang yang tidak merasa nyaman, tertekan, dan pada akhirnya akan
mencari cara mengakhiri hubungan tersebut. Secara bertahap kita kemudian
menjadi orang yang membina suatu hubungan yang singkat dan tidak mampu
dipertahankan untuk tetap berlanjut secara terus-menerus. Pada akhirnya, satu
hal yang menjadi kesimpulan dari tulisan ini adalah: "jadilah diri sendiri,
meskipun orang lain terlihat lebih hebat daripada kita". Kunci dari
tindakan seperti ini adalah kita harus berani membuka diri untuk siapapun dalam
hal pertemanan agar kita mampu menemukan orang-orang yang tepat untuk menjadi
teman dalam hidup.
No comments:
Post a Comment