Monday, August 17, 2015

Pengaruh Positif Globalisasi dan Modernisasi Dalam Aspek Sosial-Budaya

       Penjelasan umum tentang pengaruh positif modernisasi dan globalisasi dalam aspek sosial-budaya adalah kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin serta Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya akan memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa. Secara lebih detail akan dijelaskan melalui poin-poin berikut:

1. Solidaritas sosial yang tinggi antar bangsa di berbagai Negara.

Globalisasi merubah wawasan berpikir nasional menuju wawasan berpikir yang global. Hal ini menjadikan satu Negara dengan Negara yang lain akan lebih saling mempedulikan satu sama lain. Tiap masalah yang dialami oleh suatu Negara otomatis juga akan berpengaruh pada Negara yang lain, karena itu kepedulian antar Negara menjadi lebih tinggi. Sebut saja konferensi yang dilakukan beberapa waktu lalu oleh beberapa Negara PBB untuk membahas tentang isu-isu lingkungan yang menyebabkan pemanasan global (global warming). Hal ini bisa dilihat sebagai salah satu contoh bahwa masalah yang ada saat ini dipandang sebagai masalah global yang harus dicari solusinya bersama.
 soul-amp
Picture's by: M1
2. Belajar tentang pola pikir yang baik dan ilmu pengetahuan serta teknologi dari bangsa lain yang lebih maju.
Setiap Negara memiliki sumber daya manusia dengan kapasitas yang berbeda-beda yang secara langsung akan menentukan kapasitas Negara tersebut dengan Negara yang lain baik dari segi pola pikir ataupun ilmu pengetahuan dan teknologi. Globalisasi membuat Negara-negara yang ada di dunia menjadi lebih terbuka bagi Negara lainnya. Keterbukaan Negara-negara yang sudah sangat maju akan memberikan dampak positif bagi Negara tertinggal ataupun Negara yang sedang berkembang karena bisa digunakan sebagai bahan pembelajaran untuk kemudian menjadi Negara yang lebih baik dari sebelumnya.

3. Memicu peningkatan kualitas diri.
Seperti yang sudah saya sampaikan pada postingan sebelumnya bahwa globalisasi menuntun masyarakat menuju pada persaingan yang bebas. Otomatis hal ini menjadi pemicu bagi masyarakat untuk bersaing dengan individu lainnya, tentu saja untuk hidup yang lebih baik. Di tengah persaingan yang bebas ini maka tiap individu harus berusaha untuk meningkatkan kualitas dirinya agar mampu bertahan dan terus berjuang untuk hidup.

4. Menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran.
Sebelum saya jelaskan poin ini ada baiknya jika saya jelaskan lebih dahulu makna dari sikap kosmopolitan. Kosmopolitan menurut Kamus Besar Bahas Indonesia (KBBI) adalah mempunyai wawasan dan pengetahuan yang luas; terjadi dari orang-orang atau unsur-unsur yang berasal dari pelbagai belahan dunia. Sikap kosmopolitan atau kosmopolitanisme menurut [Wikipedia] adalah ideologi yang menyatakan bahwa semua suku bangsa manusia merupakan satu komunitas tunggal yang memiliki moralitas yang sama.
Maksud dari poin ini tidak jauh berbeda dengan poin pertama, sikap toleransi menjadi tumpuan utama. Hanya saja, kosmopolitan lebih kepada manusia yang satu dengan manusia yang lain.

5. Menjunjung tinggi pelaksanaan Hak Asasi Manusia (HAM).

Meskipun penerapannya di Indonesia menuai berbagai masalah yang diikuti dengan pro dan kontra. Namun, hak asasi manusia harus diakui sebagai pengaruh positif karena tujuan utama dari HAM ini adalah hal yang sangat mendasar dalam kehidupan sosial. Memperjuangkan hak pribadi yang memanusiakan manusia. Membuat manusia yang satu akan lebih menghargai manusia yang lain sehingga kehidupan masyarakat akan lebih tertata dan meminimalisir pelanggaran hak yang berujung pada pertikaian.

No comments:

Post a Comment