Penjelasan umum tentang
pengaruh positif modernisasi dan globalisasi dalam aspek sosial-budaya adalah
kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin
serta Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa
yang pada akhirnya akan memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme
kita terhadap bangsa. Secara lebih detail akan dijelaskan melalui poin-poin
berikut:
1. Solidaritas
sosial yang tinggi antar bangsa di berbagai Negara.
Globalisasi
merubah wawasan berpikir nasional menuju wawasan berpikir yang global. Hal ini
menjadikan satu Negara dengan Negara yang lain akan lebih saling mempedulikan
satu sama lain. Tiap masalah yang dialami oleh suatu Negara otomatis juga akan
berpengaruh pada Negara yang lain, karena itu kepedulian antar Negara menjadi
lebih tinggi. Sebut saja konferensi yang dilakukan beberapa waktu lalu oleh
beberapa Negara PBB untuk membahas tentang isu-isu lingkungan yang menyebabkan
pemanasan global (global warming). Hal ini bisa dilihat sebagai salah satu
contoh bahwa masalah yang ada saat ini dipandang sebagai masalah global yang
harus dicari solusinya bersama.
Picture's by: M1 |
2. Belajar
tentang pola pikir yang baik dan ilmu pengetahuan serta teknologi dari bangsa
lain yang lebih maju.
Setiap
Negara memiliki sumber daya manusia dengan kapasitas yang berbeda-beda yang
secara langsung akan menentukan kapasitas Negara tersebut dengan Negara yang
lain baik dari segi pola pikir ataupun ilmu pengetahuan dan teknologi.
Globalisasi membuat Negara-negara yang ada di dunia menjadi lebih terbuka bagi
Negara lainnya. Keterbukaan Negara-negara yang sudah sangat maju akan
memberikan dampak positif bagi Negara tertinggal ataupun Negara yang sedang
berkembang karena bisa digunakan sebagai bahan pembelajaran untuk kemudian
menjadi Negara yang lebih baik dari sebelumnya.
3. Memicu
peningkatan kualitas diri.
Seperti
yang sudah saya sampaikan pada postingan sebelumnya bahwa globalisasi menuntun
masyarakat menuju pada persaingan yang bebas. Otomatis hal ini menjadi pemicu
bagi masyarakat untuk bersaing dengan individu lainnya, tentu saja untuk hidup
yang lebih baik. Di tengah persaingan yang bebas ini maka tiap individu harus
berusaha untuk meningkatkan kualitas dirinya agar mampu bertahan dan terus
berjuang untuk hidup.
4. Menumbuhkan
sikap kosmopolitan dan toleran.
Sebelum
saya jelaskan poin ini ada baiknya jika saya jelaskan lebih dahulu makna dari
sikap kosmopolitan. Kosmopolitan menurut Kamus Besar Bahas Indonesia (KBBI)
adalah mempunyai wawasan dan pengetahuan yang luas; terjadi dari orang-orang
atau unsur-unsur yang berasal dari pelbagai belahan dunia. Sikap kosmopolitan
atau kosmopolitanisme menurut [Wikipedia] adalah ideologi yang menyatakan bahwa semua
suku bangsa manusia merupakan satu komunitas tunggal yang memiliki moralitas
yang sama.
Maksud
dari poin ini tidak jauh berbeda dengan poin pertama, sikap toleransi menjadi tumpuan
utama. Hanya saja, kosmopolitan lebih kepada manusia yang satu dengan manusia
yang lain.
5. Menjunjung
tinggi pelaksanaan Hak Asasi Manusia (HAM).
Meskipun
penerapannya di Indonesia menuai berbagai masalah yang diikuti dengan pro dan
kontra. Namun, hak asasi manusia harus diakui sebagai pengaruh positif karena
tujuan utama dari HAM ini adalah hal yang sangat mendasar dalam kehidupan
sosial. Memperjuangkan hak pribadi yang memanusiakan manusia. Membuat manusia
yang satu akan lebih menghargai manusia yang lain sehingga kehidupan masyarakat
akan lebih tertata dan meminimalisir pelanggaran hak yang berujung pada
pertikaian.
No comments:
Post a Comment