Jika pada
postingan sebelumnya kita membahas tentang Modernisasi, maka pada postingan
kali ini yang akan kita bahas adalah tentang globalisasi. Ada banyak orang yang
terjebak dalam pengertian modernisasi dan globalisasi. Tak jarang juga ada
orang yang menganggap kedua kata ini memiliki arti yang sama. Orang-orang yang
beranggapan seperti ini bisa dikatakan tergolong dalam golongan orang-orang
yang asal bicara. Jadi, marilah kita sama-sama mengurangi jumlah orang yang asal
bicara tanpa tahu arti dari apa yang dibicarakannya. Semoga dikemudian hari
orang-orang ini bisa mengerti apa yang dibicarakannya dan bisa berguna bagi
nusa dan bangsa..,, Amin…,,
Berhubung saya tahu pengertian dari globalisasi, maka akan saya jelaskan.
Kalo saya gak tahu, berarti gak bakal saya jelaskan. Pada dasarnya, globalisasi
merupakan sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan
dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui
berbagai cara dalam berbagai segi kehidupan seperti perdagangan, investasi,
perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga
batas-batas suatu Negara menjadi samar-samar. Sebenarnya, secara singkat dapat
kita katakan bahwa faktor utama yang menjadi pemicu globalisasi ini adalah
interaksi sosial antar individu dari berbagai belahan dunia. Globalisasi dalam
banyak hal mempunyai karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga
kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian orang juga sering menggunakan
istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran Negara atau
batas-batas Negara.
Biar gak
salah pengertian, lebih baik kita tinjau pengertian globalisasi dari segi
bahasa dulu. Setelah mencari di beberapa situs internet dan membaca di beberapa
buku yang menjelaskan tentang globalisasi, saya menemukan pengertian
globalisasi yang menurut saya lebih mudah untuk dimengerti. Theodore Levitte
merupakan orang yg pertama kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun
1985. Kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya
ialah universal. Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali
sekedar definisi kerja (working definition), sehingga tergantung dari sisi mana
orang melihatnya. Entah dari sisi kanan, sisi kiri, sisi kali sisi, sisi
prisilia, atau sisiapa lah itu namanya..,, #bagian yang ini jangan dianggap
serius.
Ada yang
memandang globalisasi sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau
proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin
terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan
ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya
masyarakat.
Globalisasi
adalah proses yang mendorong umat manusia untuk beranjak dari cara hidup dengan
wawasan nasional semata-mata menuju ke arah cara hidup dengan wawasan global.
Dalam hal ini, dunia dipandang sebagai suatu sistem yang utuh dan bukan sekedar
sebagai kumpulan dari keeping-keping geografis yang bernama “Negara” atau “Bangsa”.
Globalisasi ini merupakan suatu proses yang memberikan banyak keuntungan, namun
di sisi lain juga membawa dampak-dampak yang apabila tidak mampu untuk
ditangani maka akan membuat suatu bangsa akan kehilangan jati dirinya. Dalam
situasi kehidupan yang bersifat global ini, gejala-gejala serta masalah
tertentu hanya dapat dipahami dan diselesaikan dengan baik apabila diletakkan
dalam kerangka pemikiran yang bersifat global, dan bukan dalam kerangka lokal,
nasional, ataupun regional. Khusus untuk Negara Indonesia yang memiliki
keragaman budaya, kita sebagai warga negaranya harus mampu untuk bertindak
secara wajar sebagai masyarakat dunia yang berpikir secara global namun tidak
kehilangan budaya asli Indonesia. Contoh yang nyata bisa kita lihat dari
kejadian di waktu-waktu sebelumnya mulai dari batik yang diakui oleh Negara
lain sampai pada lagu daerah yang malah diakui juga oleh Negara lain. Bayangin
aja gimana anehnya coba kalo orang Jepang atau orang Kanada tiba-tiba ngaku
kalo karapan sapi itu asalnya dari negaranya. Gak kebayang gimana jadinya kalo
orang ikut karapan sapi pake kimono. Atau tuh sapi yang dipakein kimono terus
ikut balapan. Udah gitu yang mengendarai sapi adalah seorang koboi dari texas
pake topi khas-nya, tapi pake koteka. Kan bingung pistolnya ditaruh dimana
entar..,,
Di sisi
lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh
negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif
atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah
kapitalisme dalam bentuknya yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan
kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin
tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung
berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap
bidang-bidang lain seperti budaya dan agama.
Secara
garis besar dapat dikatakan bahwa globalisasi merupakan kurun waktu atau zaman
yang ditandai oleh munculnya berbagai gejala serta masalah menuntut masyarakat
dunia untuk dapat menggantikan pola-pola persepsi dan pola-pola pikir tertentu,
dari pola-pola yang bersifat nasional semata-mata menuju kepada pola-pola yang
bersifat global. Dalam globalisasi ini hal-hal tertentu yang terjadi dalam kehidupan
kita dapat memperoleh arti yang menembus batas-batas fisik dari tempat kejadian
semula dan suatu peristiwa lokal atau nasional dapat mencuat menjadi peristiwa
global. Tanpa kita kehendaki, peristiwa tertentu dapat menarik perhatian dunia
luas dan menjadi peristiwa penting yang dipandang menyangkut kepentingan
masyarakat dunia.
No comments:
Post a Comment