Sunday, March 29, 2015

Globalisasi

    Jika pada postingan sebelumnya kita membahas tentang Modernisasi, maka pada postingan kali ini yang akan kita bahas adalah tentang globalisasi. Ada banyak orang yang terjebak dalam pengertian modernisasi dan globalisasi. Tak jarang juga ada orang yang menganggap kedua kata ini memiliki arti yang sama. Orang-orang yang beranggapan seperti ini bisa dikatakan tergolong dalam golongan orang-orang yang asal bicara. Jadi, marilah kita sama-sama mengurangi jumlah orang yang asal bicara tanpa tahu arti dari apa yang dibicarakannya. Semoga dikemudian hari orang-orang ini bisa mengerti apa yang dibicarakannya dan bisa berguna bagi nusa dan bangsa..,, Amin…,,
     Berhubung saya tahu pengertian dari globalisasi, maka akan saya jelaskan. Kalo saya gak tahu, berarti gak bakal saya jelaskan. Pada dasarnya, globalisasi merupakan sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui berbagai cara dalam berbagai segi kehidupan seperti perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu Negara menjadi samar-samar. Sebenarnya, secara singkat dapat kita katakan bahwa faktor utama yang menjadi pemicu globalisasi ini adalah interaksi sosial antar individu dari berbagai belahan dunia. Globalisasi dalam banyak hal mempunyai karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian orang juga sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran Negara atau batas-batas Negara.
     Biar gak salah pengertian, lebih baik kita tinjau pengertian globalisasi dari segi bahasa dulu. Setelah mencari di beberapa situs internet dan membaca di beberapa buku yang menjelaskan tentang globalisasi, saya menemukan pengertian globalisasi yang menurut saya lebih mudah untuk dimengerti. Theodore Levitte merupakan orang yg pertama kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985. Kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga tergantung dari sisi mana orang melihatnya. Entah dari sisi kanan, sisi kiri, sisi kali sisi, sisi prisilia, atau sisiapa lah itu namanya..,, #bagian yang ini jangan dianggap serius.
     Ada yang memandang globalisasi sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.



     Globalisasi adalah proses yang mendorong umat manusia untuk beranjak dari cara hidup dengan wawasan nasional semata-mata menuju ke arah cara hidup dengan wawasan global. Dalam hal ini, dunia dipandang sebagai suatu sistem yang utuh dan bukan sekedar sebagai kumpulan dari keeping-keping geografis yang bernama “Negara” atau “Bangsa”. Globalisasi ini merupakan suatu proses yang memberikan banyak keuntungan, namun di sisi lain juga membawa dampak-dampak yang apabila tidak mampu untuk ditangani maka akan membuat suatu bangsa akan kehilangan jati dirinya. Dalam situasi kehidupan yang bersifat global ini, gejala-gejala serta masalah tertentu hanya dapat dipahami dan diselesaikan dengan baik apabila diletakkan dalam kerangka pemikiran yang bersifat global, dan bukan dalam kerangka lokal, nasional, ataupun regional. Khusus untuk Negara Indonesia yang memiliki keragaman budaya, kita sebagai warga negaranya harus mampu untuk bertindak secara wajar sebagai masyarakat dunia yang berpikir secara global namun tidak kehilangan budaya asli Indonesia. Contoh yang nyata bisa kita lihat dari kejadian di waktu-waktu sebelumnya mulai dari batik yang diakui oleh Negara lain sampai pada lagu daerah yang malah diakui juga oleh Negara lain. Bayangin aja gimana anehnya coba kalo orang Jepang atau orang Kanada tiba-tiba ngaku kalo karapan sapi itu asalnya dari negaranya. Gak kebayang gimana jadinya kalo orang ikut karapan sapi pake kimono. Atau tuh sapi yang dipakein kimono terus ikut balapan. Udah gitu yang mengendarai sapi adalah seorang koboi dari texas pake topi khas-nya, tapi pake koteka. Kan bingung pistolnya ditaruh dimana entar..,,
     Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuknya yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama.
     Secara garis besar dapat dikatakan bahwa globalisasi merupakan kurun waktu atau zaman yang ditandai oleh munculnya berbagai gejala serta masalah menuntut masyarakat dunia untuk dapat menggantikan pola-pola persepsi dan pola-pola pikir tertentu, dari pola-pola yang bersifat nasional semata-mata menuju kepada pola-pola yang bersifat global. Dalam globalisasi ini hal-hal tertentu yang terjadi dalam kehidupan kita dapat memperoleh arti yang menembus batas-batas fisik dari tempat kejadian semula dan suatu peristiwa lokal atau nasional dapat mencuat menjadi peristiwa global. Tanpa kita kehendaki, peristiwa tertentu dapat menarik perhatian dunia luas dan menjadi peristiwa penting yang dipandang menyangkut kepentingan masyarakat dunia.

No comments:

Post a Comment