Sunday, March 29, 2015

Globalisasi dan Modernisasi

      Seringkali kita menjumpai orang yang kelihatan intelek dan jenius dari cara dia berbicara. Jangan salah mengerti dulu, ada juga orang yang menggunakan istilah-istilah sukar dalam berbicara seolah-olah dia mengerti, tapi dia sendiri sebenarnya gak ngerti apa yang dibicarakannya. Kita sendiri bisa liat contoh kasus beberapa waktu lalu tentang Viky Prasetionjok aja sekalian, yang menggunakan istilah-istilah sukar dan bahasa inggris yang super amburadul untuk menunjukkan bahwa dia adalah seorang yang intelek. Selang beberapa waktu videonya ditayangkan di stasiun tv, akhirnya terbukti bahwa beliau ini sebenarnya adalah seorang penipu.
      Gimana gak terbongkar kedoknya coba, kata “statusisasi” lah, “labil ekonomi” lah, dan lain sebagainya beliau ucapkan secara sukarela tanpa peduli tanggapan orang lain. Kasihan sendiri kan akhirnya masuk penjara. Sebenarnya masuk penjara itu kan kalo udah keluar berarti udah selesai hukumannya, bisa dibilang lega juga sih. Tapi, “malu”-nya itu lho, pasti seumur hidup. Tapi gak tau juga sih kalo beliau itu termasuk orang yang gak tau malu. Kalo saya sendiri sih sebenarnya termasuk orang yang agak gak tau malu, jadi anggap aja kritikan orang lain itu seperti angin lalu. Ntar juga kalo udah capek ya bakal berhenti sendiri tuh orang yang kritik. Hehe….,,
      Daripada terjebak karena kita juga gak ngerti apa yang orang lain bicarakan, maka akan lebih baik kalo kita tau dan mengerti apa yang orang lain bicarakan. Gak enak juga kan kalo kita ngomong sama orang lain yang pintar tapi kita gak ngerti apa yang dia bicarakan. Dewasa ini, banyak orang yang berbicara tentang modernisasi dan globalisasi, tapi hanya sedikit diantaranya yang mampu menjelaskan maknanya. Oleh karena itu, mari kita tinjau lebih dalam pengertian dari kata “modernisasi” dan “globalisasi” ini.

















Semilir Pantulan

No comments:

Post a Comment